Kekecewaan terhadap Tempat Service Laptop

Bismillahirrahmanirrahim


Halo sobat blogger, apa kabarnya? Semoga kabar kalian sehat selalu:D Tanpa basa basi cas cis cus, saya ingin membagikan pengalaman saya saat menservice laptop saya. Saya menuliskan pengalaman ini sebagai bentuk kekecewaan saya terhadap toko-toko service laptop yang memanfaatkan ketidaktahuan orang-orang awam yang buta akan dunia per-laptop-an. Saya berharap orang-orang di luar sana lebih hati-hati dalam memutuskan untuk memperbaiki laptop di toko-toko service laptop, sekalipun di toko service laptop resmi.

Pengalaman ini berawal dari kerusakan laptop saya. Masalah kerusakan yang ada dilaptop saya adalah tidak munculnya layar windows seperti biasanya. Selain itu, layar laptop saya menjadi hitam disertai layar kedap-kedip. Kejadian layar rusak itu disebabkan karena laptop saya terbentur jatuh dari meja kecil yang ukurannya tidak begitu tinggi. Kemudian saya memutuskan untuk pergi ke 5 tempat service laptop, salah satunya ialah tempat service laptop resmi Acer Center ITC Fatmawati. Keempat toko service laptop yang saya kunjungi berada di daerah Kelapa Dua, Depok.

Toko pertama yang saya kunjungi mengatakan jika laptop saya diindikasi  mengalami kerusakan LCD, dan laptop saya harus diperiksa terlebih dahulu dengan kemungkinan jika rusaknya parah maka laptop harus ditinggal selama 1-2 hari. Namun, saya memutuskan untuk mengunjungi toko yang lain karena menurut saya terlalu berlebihan jika mengatakan LCD laptop yang rusak mengingat benturan yang terjadi tidak begitu kencang.

Kemudian saya mengunjungi toko kedua, sama seperti toko pertama yang mengatakan jika laptop saya rusak dikarenakan LCD nya. Bapak-bapak entah pemilik toko atau teknisi toko, beliau mematok harga untuk perbaikan sekitar 800 ribu rupiah. Tentu saya sangat kaget dan memutuskan untuk mencoba toko yang lain.

Di toko ketiga, tampak pemilik toko masih muda-muda. Setelah mendengarkan keluhan saya tentang laptop saya, abang-abangnya mengatakan jika kemungkinan terjadi kerusakan di bagian mesin atau apalah itu (saya lupa persisnya sebutannya apa) dan laptop saya harus ditinggal karena harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Abang-abang tersebut memprediksi biaya perbaikan laptop saya sekitar 450-600 ribu. Tetap saja saya merasa keberatan.Selain harganya masih dibilang mahal dan juga laptop saya harus ditinggal. Padahal ada banyak tugas yang menanti. Bagaimana nasib tugas-tugas saya selama seminggu ke depan hfft. Karena hampir putus asa terhadap toko-toko tempat service yang ada di daerah Kelapa Dua, saya memutuskan untuk mengunjungi toko service resmi yakni Acer Center. Berdasarkan hasil pencarian di "mbah google", Acer Center ada di Kelapa Dua Depok, ITC Depok, dan Depok Town Square (Detos). Namun, setelah saya mencari-cari Acer Center di daerah Kelapa Dua (kebetulan tempatnya tidak jauh dari tempat saya saat itu berada), saya tidak menemukannya. Orang-orang mengatakan jika Acer Center yang masih ada ada di daerah Fatmawati Jakarta Selatan, dekat dengan RS Fatmawati. Tanpa pikir panjang saya memutuskan untuk pergi kesana saat itu juga.

Sesampainya saya disana, mbak-mbak yang ada di meja depan Acer Center awalnya mengatakan jika ada kerusakan di LCD dengan beban biaya berkisar 1 juta. Namun, selanjutnya mbak-mbaknya ingin memastikannya terlebih dahulu diruangan teknisi. Setelah mbak-mbak nya keluar dari ruangan teknisi, mbak-mbaknya meralat jika kerusakannya ada pada bagian harddisk internal dan memorinnya. Biaya yang dibebankan adalah 875.000 untuk harddisk, 500.000 untuk memori, jadi totalnya 1.375.000. Saya sangat kaget dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Acer Center. Mbak-mbaknya mengatakan jika kedua hal itulah yang menyebabkan laptop saya tidak bisa dioperasikan. Mbak-mbaknya juga mengatakan jika harddisk saya kondisi kerusakannya juga sudah cukup parah sehingga tidak bisa terbaca di laptop dan harus diganti. Saya sangat kecewa dan menyesal mengingat data-data kuliah yang tersimpan di harddisk tersebut. Pada saat itu mbak-mbaknya  mengeluarkan kertas dan mau mencatat nama saya sebagai pelanggan service. Beliau mengatakan jika 2 hari kedepan sudah bisa diambil laptopnya. Namun, saya menolak untuk melanjutkan proses perbaikan laptop saya disana. Saya merasa lebih baik beli laptop baru dibanding harus mengeluarkan uang sebanyak itu untuk biaya perbaikan:( dan juga saya belum izin orang tua.

Saya pulang ke Depok dengan sangat kecewa. Diperjalanan saya memutuskan untuk mencoba mampir ke tempat service biasa karena setidaknya harganya mungkin bisa lebih murah dibanding di Acer Center. Sesampainya di toko terakhir yang saya kunjungi, saya menemukan secercah harapan. Bapak-bapak teknisi laptopnya mengatakan jika laptop saya sebaiknya ditinggal selama 2-3 hari untuk terlebih dahulu diperiksa detail kerusakannya. Saya masih kecewa dan mengatakan jika saya sangat membutuhkan laptop saya secepatnya untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah dan saya berniat ingin pulang saja. Pada saat itu, saya juga sengaja tidak mengatakan hasil pemeriksaan kerusakan laptop saya di beberapa tempat service yang sebelumnya saya kunjungi karena saya ingin mendengarnya diagnosis kerusakan dari bapaknya langsung Namun kemudian, bapak-bapak teknisi tersebut memberi pernyataan jika dia berhasil memperbaiki laptop saya pada saat itu juga saya dikenakan biaya 150.000. Saya mengiyakan. Sembari memperbaiki laptop, bapak tersebut mengatakan jika biaya service bisa dikenakan hingga 250.000 untuk install atau repair windows.Saya pun pasrah mengiyakan. Dan alhamdulillah laptop saya berhasil nyala kembali hanya dalam waktu kurang lebih setengah jam:))) Bapak teknisi nya sama sekali tidak menyinggung terkait kerusakan harddisk maupun memori. Data-data di laptop saya juga berhasil dibaca dan baik-baik saja:) Bapak-bapak teknisi tersebut hanya melakukan proses "nectokin lemah" dan "repair windows". Seketika saya sangat bersyukur dan membayangkan bagaimana jadinya jika saya memutuskan untuk menservice laptop di Acer Center *cry*

Kekecewaan terhadap Acer Center
Sejujurnya ini bukan kali pertama saya dikecewakan oleh pihak Acer Center. Sebelumnya, saya juga pernah mempercayakan laptop saya untuk diservice oleh pihak Acer Center, namun bedanya ialah pada saat itu saya memanfaatkan masa garansi yang masih berlaku (masa garansi berlaku 1 tahun sejak tanggal pembuatan laptop). Masalah laptop saya waktu itu adalah karena sering ngeboot dengan sendirinya dan muncul blue screen. Laptop saya suka mati sendiri sejak pertama kali saya membeli lalptop Acer ini. Sebenarnya bukan laptop sih, tapi Notebook Acer Aspire ES 11 hehehe. Saya tidak mengerti sebenarnya apa yang salah dari laptop saya yang masih baru ini?:(
Saya memutuskan untuk menaruh laptop saya di Acer Center di daerah Bekasi Cyber Park selama 1 minggu (untungnya lagi masa liburan hehe) dengan harapan laptop saya bisa normal seperti laptop-laptop lainnya. Namun, setelah saya mengambil laptop yang KATANYA SUDAH DISERVICE, ternyata masalahnya masih muncul lagi dan tidak terselesaikan. Hfft.

Dann ternyata kecurigaan saya terbukti:(
Setelah kemarin saya hampir mempercayakan laptop saya di Acer Center Fatmawati, ternyata mbak-mbaknya bilang bahwa di database Acer Center,  laptop saya belum pernah di service. Jeng... jeng... ya sudahlah..

Hikmah dari cerita ini adalah semua orang menggunakan prinsip ekonomi dalam menjalankan usahanya sehari-hari *yaiyalah wkwk* tapi harusnya hal tersebut jangan sampai mendzalimi hak-hak orang lain.

Wassalam:)
Thank you for reading^^

Komentar